Perempuan Gingsul Berbibir Tebal

Salah satu kebahagiaan dalam hidup adalah disayangi dengan kesabaran dan kegigihan nan lembut. Kelembutan akan membawa pada tenangnya jiwa dan keabadian. Sudah lama berpetualang melalui berbagai macam jalan. Sudah terlalu lama berada pada jiwa-jiwa yang hanya ada kesenangan tanpa mimpi di atasnya. Tidak ada kepastian dan hanya berkaca pada keraguan di dalamnya.

Hari ini, saat matahari mulai meninggi aku masih asyik menyimak larik-larik lirik lagu Sang Legenda berambut dreadlock. Sambil menikmati secangkir kopi kuhayati betapa panjang perjalanan kita. Kau pernah menyimpan rasa benci yang tidak berkepanjangan, itu karena kelembutanmu. Aku yakin kau merasakan betapa berlikunya perjalanan ini. Namun, harapan tetap sama, berada pada dansa saat menyayikan lagu kemerdekaan bersama.

Puji syukur aku panjatkan atas terciptanya dirimu yang selalu diselimuti kesejukan menghadapiku. Semoga tuhan mengabadikan rasa itu, karena aku akan sangat membutuhkan selimut itu saat matahari membakar. Maafkan jiwa ini, Perempuanku, selama ini aku belum mampu memberikan kebahagiaan yang menenangkanmu. Namun, aku akan berusaha menyayangimu dengan tulus dan penuh kelembutan.

Aku berharap jalan ini tidak lagi terlalu panjang. Jalan ini harus kita ubah menjadi jalan yang benar-benar kitalah yang membuat petanya. Saat menulis ini, aku yakin Tuhan merasakan perasaanku yang di dalamnya ada harapan yang sangat untukmu. Kini, akan kukirim nafasku menujumu, ku tutup mataku untukmu, dan terus melangkah ke arahmu, Perempuan Ginsul Berbibir Tebal.

Biarkan saat kuhirup udara ada wangimu, ketika kupejamkan mata ada bayangmu, pada cermin ada senyummu, setiap mendengar ada desah harapmu, hingga kelak selalu ada kamu saat aku membuka kedua kelopak mataku.

Berbahagialah bagi mereka yang senantiasa menjaga, menyayangi, dan mensyukuri apa yang dia miliki dengan lembut dan penuh kasih sayang.

0 komentar:

Posting Komentar