Eyeliner, Maskara dan (Calon) Istriku

Gambar: google.com
Saya tidak tahu kenapa tertarik untuk bercerita tentang eyeliner dan maskara. Sebenarnya saya tidak tahu apa itu eyeliner dan maskara, melihat mungkin sudah tapi tidak untuk memahami apalagi memakainya. Hmmm... Yang saya ketahui dua zat kimia itu selalu digunakan oleh calon istri saya saat ia akan bekerja. Setelah pulang biasanya ia mencoba melepaskannya secara manual dengan jari-jari lentiknya. Selebihnya saya tidak tahu apa-apa tentang eyeliner dan maskara. Namun, karena kebiasaan calon istri saya itu, saya tertarik bercerita tentang dua zat itu.
Saya mencoba mencari tahu tentang eyeliner di internet, sebab menceritakan sesuatu harus memiliki referensi. Jadi, hal sederhana dan mudah ya... mencari di internet. Saya menemukan artikel yang berjudul Apa Itu Eyelinner dari beberapa halaman di internet, kemudian saya mempelajari seperlunya, hanya untuk modal bercerita saja, tidak lebih. Dari web itu saya mendapat pengertian seperti di bawah ini,

Pengertian dari eyeliner itu sendiri adalah suatu tata rias wajah atau makeup yang berguna untuk menegaskan bentuk mata yang dimiliki. Menegaskan bentuk mata bisa diartikan sebagai memperjelas garis mata atau bahkan sedikit mengaburkan garis mata, tergantung dari kegunaan tata rias wajah yang bersangkutan. (tipsagarcantik.com)
Eyeliner adalah salah satu produk kecantikan yang biasa digunakan pada mata. Eyeliner atau garis mata adalah riasan yang disapukan ke mata. Tujuan dari penggunaan eyeliner ini adalah untuk mempercantik tampilan mata sehingga sorot mata menjadi lebih tajam. Penggunaan eyeliner adalah dengan cara membuat semacam garis pada tepi bagian atas mata. (tipscaramakeupwajah.com)
Kata maskara itu diperoleh dari bahasa Italia, maschera. Arti maschera adalah topeng. Namun, ada di beberapa negara menggunakan kata “rimmel” sebagai kata pengganti maskara. (lifestyle.kompasiana.com)
Dari sumber-sumber tersebut, maka, sangat jelas bisa disimpulkan kalau eyeliner dan maskara itu adalah sebuah produk kecantikan untuk merias wajah dengan tataan khusus yang tujuannya adalah mempercantik mata. Hmmm... saya kok jadi sedikit khawatir yah?... Saya sangat tidak keberatan kalau wanita tampil cantik, bahkan, sangat senang melihat wanita yang tampil cantik. Namun, saya menjadi khawatir karena calon istri saya itu mempercantik diri di hadapan orang lain. Hehehe...
Itu bukan masalah karena hal itu merupakan "tuntutan peran" ucap calon istriku, dan aku memahaminya seperti laiknya pengertian maskara di atas. Selama beberapa hari setelah sering kali saya melihat ia mencabut eyeliner dari kelopak mata dan maskara dari bulu matanya, saya merasa ngilu saat ia melakukan hal itu. Padahal dia yang melakukannya selalu bilang "biasa-biasa aja" ketika saya menanyakan apa melakukan itu (mencabut maskara dari bulu mata) tidak terasa sakit.
Pada suatu malam sepulangnya bekerja dan saya menjemputnya ia bertanya, "bagus mana, yang pake (maskara) atau yang enggak?". Waktu itu saya ingat betul, ia menghadapkan kedua matanya ke arah saya dimana bulu mata yang sebelah kanan masih melekat maskara dan yang kiri sudah dia lepas dengan cara yang biasa ia lakukan. Saya langsung menjawab "Kamu itu mau pake maskara apa enggak, pake eyeliner atau enggak tetap terlihat cantik, Sayang." Akan tetapi, ia tetap memaksa agar aku menjawab pertanyaannya. Akhirnya saya mengeluarkan pendapat "Kalau mata kamu itu ketika menggunakan maskara terlihat lebih bulat/belo dan yang tidak nampak agak sipit."

"Sayang, bagiku, kamu itu akan tetap terlihat cantik dan manis ketika kamu lepas dari lamunmu yang menimbulkan gestur cemberut. Cemberutmu itu, seolah-olah menggambarkan bahwa kamu sedang memikul beban yang begitu berat. Cemberutmu itu, seperti menahan nafas untuk menyelam pada samudera yang begitu dalam. Sementara aku, ingin selalu ada di sampingmu di kala engkau suka maupun duka. Karena aku calon suamimu yang ketika engkau menjadi istriku kelak harus mampu memberikan kecantikanmu baik jasmani dan ruhani. Dan, kau akan terlihat begitu cantik jika aku melihat senyum pada kedua bibir tipismu itu. Senyum yang terlahir dari kebahagiaanmu berdampingan denganku, Sayang."

0 komentar:

Posting Komentar