Tuhan, Yakinkan Ia dengan Cara Mu

Aku adalah seorang lelaki yang terkadang merasa gengsi jika meneteskan air mata. Namun, entah kenapa dengan malam ini. Malam ini, aku tidak mampu menjaga agar air mata tetap menetap di tempatnya. Malam ini, aku tidak bisa menahan kesedihanku. Aku bersedih. Ternyata aku belum bisa benar-benar mengarti kamu, Kekasihku. Terlalu sering aku melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak aku sengaja hingga melukai hatimu.

Malam ini, Senin 7 April 2014, aku merasakan betapa aku ini adalah orang yang begitu bodoh. Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk meneduhkan hatimu. Aku berada dalam pusara kebingungan yang arusnya berputar begitu acak. Aku bingung, Kekasihku. Aku telah sadar ternyata membiarkanmu untuk menghilangkan kemarahanmu padaku dengan caraku, malah menimbulkan kemarahan yang begitu dalam.

Aku hanya bisa memohon maaf berulang-ulang kepadamu. Aku tidak pernah membayangkanjika aku ini akan seperti apa jika kehilangan dirimu, Kekasihku. Aku masih berpusat pada September tahun ini. Aku masih menggenggam erat mimpi kamulah yang akan menjadi pendampingku nanti. Akan tetapi, aku belum bisa menunaikannya hingga aku dan keluargaku betul-betul rampung mempersiapkannya.
Aku bukan sedang bermain-main saat ini. Hanya saja kegiatan di kampungku, tempat dimana aku dilahirkan begitu meningkat. Entah kenapa dengan April ini begitu banyak tantangan juga kegiatan yang harus aku hadapi dan selesaikan yang menuntut tanggung jawab juga komitmenku. Begitu banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan yang membuat ia sedikit terlupakan. Lupa aku bukan lupa yang sengaja.
Ya Allah, aku betul-betul membutuhkan pertolongan Mu. Hanya Kau, Ya Allah, yang mampu meyakinkannya aku ini bersungguh-sungguh. Yakinkanlah dia dengan cara Mu, Ya Allah, bahwa aku sedang mempersiapkan hari itu, hari yang pernah aku ceritakan dan ungkapkan tentang pernikahan. Ya Allah, beri kesabaran kepadanya hingga Idul Fitri tahun ini terlewati, Ya Allah, Kepada Mu aku serahkan segala yang telah aku usahakan untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu. Ridhoi Ya Allah, ridhoi oleh Mu. Kepada siapa lagi aku harus bercerita jika bukan kepada Mu. Semua mungkin sudah bosan dengan kata-kataku tetapi jangan biarkan ia bosan menungguku.
Ya Allah, aku serahkan nasib dan masa depanku kepada Mu. Engkau Maha Pengasih, Penyayang dan Maha Tahu apa yang dilakukan juga diharapkan setiap hamba. Apalagi yang bisa aku lakukan untuk mendapatkan maafnya selain dari Engkau yang mampu membolak-balikan hati. Hanya Engkau, ya Rabb, yang mampu mengabulkan permohonan hambamu yang hina ini.

0 komentar:

Posting Komentar