Merah yang Tak Lagi Ramah


Beberapa minggu lalu aku sempat senang dengan merah. Tidak tahu pasti apa penyebabnya, ia begitu menghibur. Rasa itu muncul begitu saja seperti rangkaian kata nan klise pujangga pemula. Ketidaktahuan menghantarku tiba dalam indahnya merah. Merah yang memang mempesona di kala itu. Aku tidak hanya senag, namun, memiliki merah itu. Bukan! bukan aku yang memilikinya tetapi dialah yang memilikiku. Aku berada dalam genggamannya.

Merah?... kuat, berani, percaya diri, dan gairah. Merah memang memiliki banyak arti, mulai dari cinta yang bergairah hingga kekerasan perang. Hmmmp?... Warna ini tak cuma memengaruhi psikologi tapi juga fisik. Penelitian menunjukkan menatap warna merah bisa meningkatkan detak jantung dan membuat kita bernapas lebih cepat.

Beberapa waktu aku melewatkan hari-hari dengan merah. Merah ini berbeda, ia bisa menciptakan tawa dengan candanya. Merah ini memang berani dan terkesan apa adanya. Merah ini seperti merah pada umumnya yang berapi-api dan sulit dikendalikan. Merah ini, merah yang bahagia dengan kesukaannya. Merah yang terkadang manja dan terkadang arogan!.

Aku hanya seorang lelaki yang terkadang menggunakan logika untuk memutuskan sesuatu. Namun, tak jarang menggunakan hati untuk mempertahankan langkah. Hingga pada akhirnya Tuhan menuliskan takdir yang berbeda di Lauhl Mahfud-Nya, merah itu pergi dengan apa yang diinginkannya. Aku hanya seorang lelaki yang terkadang menggunakan logika untuk memutuskan sesuatu, namun, tak jarang menggunakan hati untuk mempertahankan langkah. Maka, aku tetapkan untuk berpikir positif dan melapangkan hati untuk merelakan dan melepasnya.

Biar bagaimanapun, merah itu tetap menarik dan seperti apapun, merah itu menawan. Teruslah berjalan menuju impian pada tanah merahmu. Jadilah merah yang bahagia dan membahagiakan dengan gairahmu. Ciptakan peta agar kau tahu dengan pasti ke mana tapak kakimu akan kau langkahkan. Ubahlah dunia ini menjadi merah, semerah hatimu. Hingga pada kahirnya aku mengirim do’a; “semoga kau bisa membahagiakan orang-orang yang menyayangimu dan berada di dekatmu dengan merahmu meskipun hidup tak selamanya merah”.

0 komentar:

Posting Komentar